Minggu, 06 November 2016

Manusia dan Penderitaan 2

Pengertian Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
-  Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
    lambung.
-  Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
    mudah marah.

             Tahapan-tahapan gangguan jiwa adalah : 
1.   Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik 
      jasmani maupun rohaninya. 
2.   Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga 
      cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan 
      bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak
      menekan perasaannya. 
3.   Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan 
      mengalami gangguan. 

           Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :a.    kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal              tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur -       angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.b.    terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa 
       yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang       pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan        sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.c.    cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap       kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar